photo anigifklll_zps3axosl7h.gif
» » Perekonomian Manajemen Hancur di Tanah Papua

Perekonomian Manajemen Hancur di Tanah Papua

Penulis By on Saturday, 8 March 2014 | No comments







Oleh: Andreas M. Yeimo

Sebuah Refleksi Terhadap Pengaturan, Manajemen Perekonomian di Tanah Papua .
Perekonomian yang hancur diatas kekyaan alam Papua yang kaya, di sebabkan oleh pengaturan manajeman yang hancur. Banyak sekali kakayaan alam Papua yang di telang oleh orang tak di kenal, yaitu kaum Kapitalisme dan Kolonialisme. Kakayan di ambil berupa, kekayaan alam yang berada di Lautan dan yang berada di Daratan Bumi cendrawasih.

Kekayaan Alam di bidang perekonomian yang , diambil oleh orang tak di kenal bukan karena masyarakat Papua buta, atau membiarakan perekonomian begitu saja, tetapi pengaturan manajerial Pemerintahaan Daerah yang fakum dan lemah, sehingga orang tak kenal bisa masuk pada malam hari, bagaikan pencuri yang masuk untuk mrngambil kakayan alam orang Papua.

Disamping perampasan hak kekyaan alam juga, pemerintah Daerah setempet , salah mengatur Fungsi Manajemen dalam perekonomian di tanah Papua. Contohnya mama-mama Papua yang sedang berjualan di bawa trotoar pasar yang penuh dengan sampah. Bahkan orang-orang pendatang yang berdagangan di pasar, malah mereka berjualan diatas trotoar tempat penjualan yang di sediakan oleh pemerintah.

Apa beda tinggkat Strasifikasi Sosial terhadap mama-mama Papua dan ibu-ibu pendatang yang berjualan di tanah Papua. Strasifikasi yang berbeda hanya ras mereka yang berbeda, tetapi tujuan utama dari kedua penjual, yang berbeda ras itu, sama untuk membiyayai anaknya yang sedang menempuh pendidikan, serta kepentingan keluarga mereka. Yang lebih menyakitkan lagi, Perekonomian Asean Pasar Bebas 2015 yang akan masuk di Bumi Cendrawasi, akan menindas rakyat jelata yang sedang menderita diatas tanah airnya sendiri.

Beberapa Fungsi Manajemen Perekonomian yang Seharusnya Manajer, jalankan di Tanah Papua

Ada lima fungsi manajemen perekonomian yaitu: Planning, Organising, Stafing, Actuating , dan Controling. Lima fungsi manajeman ini merupakan, pondasi dalam pembangunan perekonomian di perusahaan suatu Daerah. Tanpa lima fungsi organisai ini maka suata, perusahaan akan hancur dan akan rubuh kembali karena tidak ada pondasi di dasar rumah.

Manajemen Perekonomian di tanah Papua Fakum karena tidak ada seorang putra daerah, yang peduli terhadap tanah airnya hanya mementingkan kepentingan kesejahtraan pribadi diatas tanah Papua.

Mama-Mama Papua Yang Tertindas, Berjualan di Pinggiran Jalan

Penderitaan yang di derita tanpa di sadari, oleh diri sendiri, adalah penderitaan yang akan membunuh karakter diri sendiri, dan karekter diri orang lain. Mama-mama Papua yang berjualan dibawa trotoar tempat penjualan, adalah perbuatan yang tak disadari oleh banyak kaum pelajar dan kaum tak pelajar.

Mata pemerintahaan Daerah tertutup terhadap ibunya yang sedang berdagang di terik matahari hari yang panas, di tambah dengan bau sampah yang yang meraja lela. Mama, kau berjuang demi mensukseskan pendidikan anaknya di Negri ini, tetapi anaknya yang sukses di bidang pendidikan tidak pernah memperhatikan ibunya yang sedang di tindas.

Fakta di balik penindasan yang berlalu tiap menit, detik, jam, hari, bulan, dan tahun yang tak dirasakan oleh, masyarakat pribumi di bawa tali penjaja.

Perekonomian ASEAN Pasar Bebas 2015, akan Menguasai Tanah Papua

Sistim manajerial yang lemah dan fakum di Papua, akan terjadilah suatau dampak besar, akan merugikan bagi kebanyakan masyarakat adat Papua. Contohnya Asean Pasar Bebas 2015 yang akan menduduki di atas tanah Papua.

Tak seorang masyarakat adat hak pemilik wilyah akan menahan wilayahnya sebagai tempat untuk berkebun dan berburu, tetapi hak wilayahnya akan di ambil dan di gunakan oleh orang tak di kenal untuk perekonomian bebas. Demi kepentingan pribadi mereka, diatas Bumi Cendrawasi.

Kami orang Papua kaya dengan Perekonomian, tetapi miskin diatas tanahnya sendiri. Maka pemerintah yang yang sedang menduduki di bangku perekonomian setempat, harus membuka mata untuk melihat rakyat yang sedang tertindas terutama di bidang perekonomi di tanah Papua.

Papua ingin bebas, bagaikan burung rajawali yang terbang bebas di udara, untuk menikmati kakayaan ekonomi sendiri. Maka Kapitalis kau, jangan menjadi kabut di siang hari, yang akan menghalang aku untuk terbang bebas.

Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Yogyakarta



Baca Juga Artikel Terkait Lainnya