Foto: Andrew, 3 anak asal Sleman Jogja mengomsumsi pinang Papua
Oleh: Andreas M. Yeimo
Suatu hari di tengah
keramian kota Yogyakarta, bertempat di Gedong Kuning. Ada sekolompok
AKOM (Anak Kompleks) mereka duduk, sambil canda dan tawa.
Tiba-tiba ada seorang
mahasiswa asal Papua, yang juga kosnya di gedung kuning, namanya
Simson. Di samping kosnya simson ada sebuah rumah makan atau biasa
di sebut dengan “burjo” dimana sekumpulan anak-anak kompleks
tersebut, biasanya berkumpul untuk merencanakan aktifitas sehariaan
mereka.
Jam sudah pukul 12:30 WIB
siang simson merasa kelaparan, akhirnya ia menghampiri burjo yang
berada di samping kosnya. Dalam perjalanan menuju burjo, simson
sempat melihat anak-anak sedang berkumpul di samping masjid, tidak
seperti biasanya berkumpul di burjo.
Simson tergerak hati untuk
menghampiri anak-anak tersebut, akhirnya ia menghidang makanan
dengan waktu yang sangat cepat.
Melihat seorang diri
berambut keriting, berkulit hitam sedang menghampiri mereka untuk
memberi sapaan. Tetapi ada anak-anak yang melarikan diri karena
takut, yang menetap untuk memberi sapaan hannya, 3 dari 10 anak
yang melarikan diri.
Di sela pertengahan
membereri saapaan, simson melihat di tangan ketiga anak tersebut,
mereka sedang memegang Sekapur Siri dan Pinang.
Simson: “Mas Yang di
tangan mu itu lagi memegang buah apa yaa??” tannya simson di
sela-sela mebuka percakapan.
Akom.: “Pinang Mas??”
Jawab salah satu akom dengan logat jawa yang kental.
Simson: “Pinangnya mas
dapat dari mana??”
Akom: “ Tadi aku beli
sama Mace Papua di Babarsari !!”
Simson: “Memangnya mas
biasa makan pinang atau tidak?”
Akom : “Tidak perna
makan pinang Mas, ajarin dong, cara makan pinangnya ?” jawab salah
seorang dari 3 akom tersebut.
Pertama kali simson
melihat anak-anak menikmati pinang dari Papua, padahal hari hari
sebelumnya anak-anak tersebut tidak biasanya mengomsumsi pinang
seperti hari ini.
Simson: “Ada cerita dari
teman saya di kampus, kalau dulu orang Jawa pernah mengomsumsi
pinang, apakah itu benar atau tidak??” ujar pace Papua untuk
mengetahui lebih, tentang pinang yang berada di Jawa.
Akom: “Ia pernah
mengomsumsi pinang, tetapi itu dulu nenek moyang ku, tapi zaman
sekarang sudah tidak mengomsumsi lagi!!” jawab akom dengan tutur
kata dan pejelasan yang menyiur.
Taksabar sudah simson
mengajari cara mengomsumsi pinang serta menjelaskan manfaaf dari
mengomsusmi pinang.
****.
Jam sudah pukul 15: 00 WIB
bunyi magrib, warga yang beragama muslim berbondong datang ke
masjid, untuk solat. Akhirnya simson bersama ketiga anak-anak
tersebut meninggalkan mesjid dan membuarkan diri.
Saat perjalan pulang ke
kos, simson sempat merefleksikan apa yang di lakukan Akom, yang tak
sempat di unggap pada benak anak-anak tersebut “Ternyata ada orang
luar dari Papua yang ingin dan penasaran untuk mengomsumsi buah
pinang, yang artinya, orang tersebut sedang di jajah oleh orang
Papua, karena telah mengomsusi budaya dan adat orang Papua!!” Ujar
simson diatas bantalan rasta miliknya.
...........TAMAT...........
Penulis adalah
Mahasiswa Papua Kuliah di Yogyakarta