photo anigifklll_zps3axosl7h.gif
» » Sekapur Siri dan Pinang

Sekapur Siri dan Pinang

Penulis By on Sunday 6 March 2016 | No comments


Foto: Andrew, 3 anak asal Sleman Jogja mengomsumsi pinang Papua


Oleh: Andreas M. Yeimo

Suatu hari di tengah keramian kota Yogyakarta, bertempat di Gedong Kuning. Ada sekolompok AKOM (Anak Kompleks) mereka duduk, sambil canda dan tawa.


Tiba-tiba ada seorang mahasiswa asal Papua, yang juga kosnya di gedung kuning, namanya Simson. Di samping kosnya simson ada sebuah rumah makan atau biasa di sebut dengan “burjo” dimana sekumpulan anak-anak kompleks tersebut, biasanya berkumpul untuk merencanakan aktifitas sehariaan mereka.


Jam sudah pukul 12:30 WIB siang simson merasa kelaparan, akhirnya ia menghampiri burjo yang berada di samping kosnya. Dalam perjalanan menuju burjo, simson sempat melihat anak-anak sedang berkumpul di samping masjid, tidak seperti biasanya berkumpul di burjo.


Simson tergerak hati untuk menghampiri anak-anak tersebut, akhirnya ia menghidang makanan dengan waktu yang sangat cepat.


Melihat seorang diri berambut keriting, berkulit hitam sedang menghampiri mereka untuk memberi sapaan. Tetapi ada anak-anak yang melarikan diri karena takut, yang menetap untuk memberi sapaan hannya, 3 dari 10 anak yang melarikan diri. 
 

Di sela pertengahan membereri saapaan, simson melihat di tangan ketiga anak tersebut, mereka sedang memegang Sekapur Siri dan Pinang.
Simson: “Mas Yang di tangan mu itu lagi memegang buah apa yaa??” tannya simson di sela-sela mebuka percakapan.


Akom.: “Pinang Mas??” Jawab salah satu akom dengan logat jawa yang kental.


Simson: “Pinangnya mas dapat dari mana??”


Akom: “ Tadi aku beli sama Mace Papua di Babarsari !!”


Simson: “Memangnya mas biasa makan pinang atau tidak?” 
 

Akom : “Tidak perna makan pinang Mas, ajarin dong, cara makan pinangnya ?” jawab salah seorang dari 3 akom tersebut.


Pertama kali simson melihat anak-anak menikmati pinang dari Papua, padahal hari hari sebelumnya anak-anak tersebut tidak biasanya mengomsumsi pinang seperti hari ini. 
 

Simson: “Ada cerita dari teman saya di kampus, kalau dulu orang Jawa pernah mengomsumsi pinang, apakah itu benar atau tidak??” ujar pace Papua untuk mengetahui lebih, tentang pinang yang berada di Jawa.


Akom: “Ia pernah mengomsumsi pinang, tetapi itu dulu nenek moyang ku, tapi zaman sekarang sudah tidak mengomsumsi lagi!!” jawab akom dengan tutur kata dan pejelasan yang menyiur.


Taksabar sudah simson mengajari cara mengomsumsi pinang serta menjelaskan manfaaf dari mengomsusmi pinang.


****.

Jam sudah pukul 15: 00 WIB bunyi magrib, warga yang beragama muslim berbondong datang ke masjid, untuk solat. Akhirnya simson bersama ketiga anak-anak tersebut meninggalkan mesjid dan membuarkan diri.


Saat perjalan pulang ke kos, simson sempat merefleksikan apa yang di lakukan Akom, yang tak sempat di unggap pada benak anak-anak tersebut “Ternyata ada orang luar dari Papua yang ingin dan penasaran untuk mengomsumsi buah pinang, yang artinya, orang tersebut sedang di jajah oleh orang Papua, karena telah mengomsusi budaya dan adat orang Papua!!” Ujar simson diatas bantalan rasta miliknya.

...........TAMAT...........

Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Yogyakarta


Baca Juga Artikel Terkait Lainnya